Kode biner dalam algoritma adalah representasi data dalam bentuk angka 0 dan 1 yang digunakan oleh komputer untuk memproses informasi dan menjalankan instruksi dalam algoritma.

Algoritma Adalah: Jenis, Contoh, dan Tips Membuat

Algoritma adalah hal yang gak kelihatan, tapi selalu ada di balik aplikasi yang kamu pakai sehari-hari, seperti saat ngatur playlist lagu atau menentukan postingan yang muncul di media sosial.

Tapi sebenarnya, algoritma itu apa sih? Nah, di artikel ini kita bakal bahas tuntas pengertian, jenis-jenisnya lengkap dengan contoh-contohnya, ciri-cirinya, dan juga cara membuatnya.

Jadi, siap-siap untuk ngerti lebih dalam tentang cara formula ini bekerja di dunia software development maupun di kehidupan sehari-hari!

Apa Itu Algoritma?

Sebuah laptop yang sedang membuat algoritma.

Algoritma adalah langkah-langkah logis dan sistematis yang dirancang untuk menyelesaikan suatu masalah atau tugas. Ibaratnya, algoritma adalah “panduan” yang memastikan setiap proses berjalan sesuai rencana, mulai dari awal hingga hasil akhirnya.

Dalam komputasi, algoritma digunakan untuk memproses data, membuat keputusan, atau menjalankan perintah tertentu. Setiap langkah dalam algoritma harus jelas, terurut, dan dapat dieksekusi, sehingga komputer atau manusia bisa mengikuti tanpa kebingungan.

Sejarah Singkat Algoritma Adalah

Algoritma adalah istilah yang berasal dari nama matematikawan Persia, Al-Khwarizmi, yang dikenal karena karyanya dalam menyusun prosedur sistematis untuk menyelesaikan masalah matematika, khususnya dalam aljabar.

Pada abad ke-9, Al-Khwarizmi menulis kitab berjudul Kitab al-Mukhtasar fi Hisab al-Jabr wal-Muqabala, yang mendasari banyak konsep dalam ilmu aljabar.

Pada masa itu, istilah algoritma digunakan untuk merujuk pada prosedur matematis dalam menyelesaikan masalah, seperti penghitungan bilangan atau penyelesaian persamaan.

Konsep algoritma ini kemudian berkembang lebih lanjut dalam ilmu komputer, di mana algoritma digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam teknologi modern.

Jenis-jenis Algoritma Adalah

Suasana kantor yang sedang membahas jenis-jenis algoritma dan ciri algoritma yang baik.

Tidak semua algoritma sama. Terdapat beberapa jenis dengan berbagai pendekatan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan, beberapa di ataranya adalah:

Greedy Algorithm

Algoritma greedy memilih opsi terbaik yang tersedia pada setiap langkah tanpa melihat ke depannya, dengan harapan solusi tersebut akan optimal.

Contoh klasik algoritma greedy adalah masalah knapsack (tas ransel), di mana  diberikan barang-barang dengan nilai dan berat tertentu, dan kapasitas tas yang terbatas, algoritma greedy memilih barang dengan rasio nilai/berat tertinggi untuk dimasukkan ke dalam tas hingga kapasitas penuh.

Divide and Conquer

Jenis yang satu ini membagi masalah besar menjadi masalah kecil, menyelesaikannya, dan kemudian menggabungkan hasilnya.

Contoh klasik penerapan algoritma ini adalah Merge Sort, di mana data dipecah menjadi dua bagian, diurutkan, lalu digabungkan kembali.

Dynamic Programming

Dynamic programming memecahkan masalah dengan cara menyimpan hasil sub-masalah yang sudah dihitung sebelumnya, untuk menghindari perhitungan ulang yang sama.

Contoh klasiknya adalah perhitungan Fibonacci sequence, di mana hasil dari perhitungan angka sebelumnya disimpan dan digunakan kembali.

Backtracking

Backtracking adalah metode yang mencoba mencari solusi dengan membangun solusi secara bertahap. Jika satu langkah tidak berhasil, proses akan mundur dan mencoba pilihan lain.

Contoh penerapan backtracking adalah saat menyelesaikan teka-teki seperti Sudoku, di mana setiap kemungkinan angka diuji hingga ditemukan solusi yang benar.

Ciri Algoritma yang Baik Adalah

Algoritma yang baik harus memenuhi beberapa karakteristik agar efektif dan efisien dalam menyelesaikan masalah.

Berikut adalah ciri-ciri algoritma yang harus dimiliki untuk membuatnya optimal:

  1. Finiteness (Berakhir dalam Jumlah Langkah Terbatas)
    Algoritma yang baik harus memiliki langkah-langkah yang terbatas dan jelas, serta harus selalu berakhir setelah sejumlah langkah tertentu. Jika tahapan tidak memiliki batasan ini, maka bisa menyebabkan proses yang tidak pernah selesai (infinite loop), yang tentunya sangat tidak efisien.

  2. Definiteness (Langkah-langkah yang Jelas dan Tepat)
    Setiap langkah dalam algoritma harus jelas dan tidak membingungkan. Artinya, instruksi yang diberikan harus tidak ambigu, sehingga siapa pun yang mengimplementasikannya akan tahu apa yang harus dilakukan di setiap langkahnya.

  3. Input yang Diperlukan
    Algoritma biasanya membutuhkan input untuk bekerja. Input ini harus ditentukan dan disediakan pada awal dijalankan. Prosedur yang baik menerima input dengan jelas dan sesuai kebutuhan masalah yang akan diselesaikan.

  4. Output yang Diharapkan
    Setiap algoritma harus menghasilkan output yang sesuai dengan masalah yang diselesaikan. Output ini harus relevan dan berguna sesuai dengan tujuan proses. Metode yang baik akan memberikan hasil yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.

  5. Efisiensi Waktu (Time Complexity)
    Algoritma yang baik harus mengutamakan efisiensi waktu dalam menyelesaikan masalah. Artinya, formula tersebut harus menghindari langkah-langkah yang tidak perlu dan bisa menyelesaikan masalah dalam waktu yang sesingkat mungkin, terutama jika melibatkan dataset besar.

  6. Efisiensi Memori (Space Complexity)
    Selain waktu, penggunaan memori juga sangat penting. Algoritma yang baik harus menggunakan memori dengan bijak. Tahapan yang menghabiskan terlalu banyak memori untuk menyelesaikan tugas tertentu mungkin tidak cocok untuk aplikasi dengan keterbatasan sumber daya, seperti aplikasi mobile.

Dengan memahami ciri-ciri algoritma yang baik ini, kita bisa memastikan bahwa tahapan yang dibuat dapat bekerja dengan efektif dan efisien untuk menyelesaikan masalah yang ada, tanpa memakan terlalu banyak waktu atau sumber daya.

Langkah Membuat Algoritma

Seoranga mahasiswa yang sedang membuat algoritma sederhana.

Nah, setelah kita memahami algoritma. Sekarang, yuk kita bahas langkah-langkah untuk membuat algoritma sederhana.

1. Identifikasi Masalah atau Tujuan

Sebelum mulai menulis algoritma, langkah pertama yang harus dilakukan adalah identifikasi masalah atau tujuan.

Pada langkah ini, kamu harus menjawab beberapa pertanyaan:

  • Apa yang ingin dicapai?
  • Input apa yang dibutuhkan?
  • Apa yang harus diproses?
  • Apa hasil yang diinginkan?

Identifikasi ini akan menjadi dasar bagi algoritma yang akan kamu buat. Pastikan masalah yang diidentifikasi jelas dan terdefinisi dengan baik agar metode yang kamu buat efisien dan tidak melenceng dari tujuan.

2. Merancang Flowchart

Setelah masalah atau tujuan jelas, langkah berikutnya adalah merancang flowchart. Flowchart adalah alat visual yang digunakan untuk merencanakan algoritma, menggambarkan langkah-langkah proses secara grafis dengan simbol-simbol.

3. Menulis Algoritma dalam Pseudocode

Setelah flowchart, langkah selanjutnya adalah menulis algoritma dalam bentuk pseudocode. Pseudocode adalah cara menulis menggunakan bahasa yang lebih dekat dengan bahasa manusia, namun tetap terstruktur.

Pseudocode ini berfungsi sebagai kerangka dasar dari prosedur, dan mempermudah proses konversi ke dalam bahasa pemrograman.

4. Implementasikan dalam Kode Program

Terakhir, implementasikan algoritma yang sudah dibuat ke dalam kode program menggunakan bahasa pemrograman yang sesuai. Program ini akan menjalankan langkah-langkah yang sudah kamu tentukan dan menghasilkan output sesuai tujuan.

Kesimpulan

Algoritma adalah langkah-langkah logis yang membantu kita menyelesaikan masalah atau mencapai tujuan dengan cara yang terstruktur dan efisien. Dengan memahami jenis, ciri-ciri, dan cara membuat algoritma, kamu bisa lebih siap menghadapi tantangan dalam dunia teknologi.

Nah, kalau kamu pengen lebih mendalami ilmu ini dan langsung terjun ke dunia profesional, daftar program internship di Wangsit Indonesia sekarang! Daftarnya gratis, magangnya PAID! Jangan lewatkan kesempatan untuk belajar dan berkembang di dunia teknologi!

Program magang dan paid internship software development untuk mahasiswa dan fresh graduate

Baca juga artikel bermanfaat lainnya:

  1. Apa Itu Library: Cara Pakai dan Troubleshooting
  2. IoT (Internet of Things): Arti, Komponen Utama, dan Manfaatnya
  3. Work Life Balance: Manfaat dan Tantangan dalam Mencapainya
Scroll to Top