Contoh database di kehidupan sehari-hari, cara membuatnya, dan tips

Contoh Database Beserta Cara dan Tips Membuatnya

Mau belajar contoh database dan cara bikinnya tapi bingung mulai dari mana? Tenang, di artikel ini kita bakal bahas contoh praktis, langkah-langkah mudah, dan tips jitu buat bikin database sendiri.

Baik itu buat kebutuhan pribadi atau keperluan proyek dalam dunia software development, memahami cara membuat database yang terstruktur dengan baik sangat penting.

Dengan database yang rapi, data bisa diakses dengan cepat dan semuanya jadi lebih terorganisir.

Jadi, siap bikin database? Yuk, simak terus!

💾Database Itu Apa Sih?

Definisi database atau pangkalan data

Database adalah kumpulan data yang disimpan secara terstruktur dan bisa diakses kapan aja.

Bayangin aja kayak lemari file digital yang isinya rapi dan gampang dicari.

Nah, yang bikin data ini rapi itu namanya database design.

Tanpa desain yang oke, data bisa berantakan kayak kosan abis ditinggal mudik.

⚠️Kenapa Database Penting?

Jaman sekarang, hampir semua aplikasi atau website pake database buat nyimpen data.

Contoh simpel, waktu kamu daftar akun media sosial, semua data kamu disimpen di database. Sehingga, tiap kamu log in dengan username dan password, media sosial tersebut udah tau akun kamu yang mana.

Nggak cuma itu, ini nih fungsi database lainnya:

  1. Nyimpen Data: Mulai dari data kontak, transaksi belanja online, sampai playlist favorit.
  2. Mengolah Data: Mau nyari foto tahun lalu? Database bikin itu jadi gampang.
  3. Ngasih Akses Cepat: Misal, pas kamu cek saldo bank, data langsung muncul tanpa drama.

🚴Contoh Database dalam Kehidupan Sehari-Hari

Contoh database sederhana yang ditemui sehari-hari

Masih bingung? Nih, contoh gampangnya:

  • Spotify Wrapped: Setiap akhir tahun, Spotify bikin fitur keren yang ngumpulin data lagu yang paling sering kamu dengerin. Semua itu berkat database yang ngolah histori lagu kamu sepanjang tahun!
  • Netflix Recommendations: Algoritma Netflix ngolah histori tontonan kamu buat kasih rekomendasi film atau serial yang mungkin kamu suka. Database bikin ini jadi cepat dan personal.
  • Fitbit Health Tracking: Semua data detak jantung, langkah kaki, dan pola tidur yang kamu pantau lewat aplikasi pakai database untuk menyimpan dan menganalisisnya.

Tanpa database, semua data itu nggak akan bisa diakses dengan mudah. Bayangin aja kalau tiap mau pesan ojek online, kamu harus masukkin lagi data diri kamu karena ga ada database. Ribet, kan?

🗃️Contoh Database Sederhana

Pernah bikin daftar nama dan kontak di Excel buat absensi acara? Itu sebenernya udah jadi contoh database sederhana, loh!

Tapi, kalau udah makin kompleks, kamu butuh yang namanya DBMS alias Database Management System.

Baca Juga: Apa itu SaaS (Software-as-a-Service)? Kelebihan dan Contohnya

📂Contoh DBMS

DBMS itu kayak software buat ngatur database biar lebih praktis dan bisa ngolah data biar terkoneksi satu sama lain. Berikut tiga yang paling populer:

  1. MySQL: Cocok buat aplikasi web skala kecil hingga menengah, seperti toko online.
  2. PostgreSQL: Kuat untuk aplikasi dengan kebutuhan data yang kompleks, seperti sistem analitik.
  3. MongoDB: Ideal buat aplikasi yang butuh fleksibilitas tinggi, seperti platform media sosial.

🤔Kenapa Perlu Pake DBMS?

Kan, ada excel buat database, emangnya ga cukup? Jadi, DBMS sama Excel tuh beda banget!

DBMS lebih canggih, bisa nanganin data banyak banget dan ada sistem yang bikin data lebih teratur, aman, dan gampang diakses. Lebih jelasnya, ini perbedaan mereka:

  • Struktur Data
    DBMS: Data lebih terorganisir dan terhubung, cocok buat software besar.
    Excel: Data sederhana dalam tabel, nggak bisa atur hubungan antar data otomatis.
  • Kemampuan Pengolahan Data
    DBMS: Bisa ngelakuin operasi data canggih pakai SQL, fleksibel.
    Excel: Bisa buat hitung atau grafik, tapi nggak cocok buat data besar atau rumit.
  • Keamanan dan Akses Data
    DBMS: Ada kontrol akses dan enkripsi data, aman banget.
    Excel: Keamanan cuma sebatas password file, gampang diubah kalau file dibagi.
  • Duplikasi Data
    DBMS: Mengurangi duplikasi data lewat normalisasi, data konsisten.
    Excel: Nggak ada fitur otomatis buat cegah duplikasi, harus manual.
  • Kolaborasi
    DBMS: Banyak orang bisa akses dan edit data barengan tanpa masalah.
    Excel: Bisa kolaborasi, tapi sering ribet kalau banyak yang edit barengan.

🧑‍🍳Cara Membuat Database

Contoh database serta tips dan cara membuatnya untuk pemula

Oke, biar lebih praktikal, coba bayangin kamu mau bikin database buat nyimpen data pelanggan toko online. Nih, langkah-langkah gampangnya:

  1. Tentukan Tujuan
    Misalkan kamu pengen nyimpen data pelanggan yang beli barang di toko online. Tujuannya buat ngatur kontak, transaksi, dan informasi penting lain.
  2. Pilih DBMS
    Kamu bisa pilih MySQL atau PostgreSQL buat nyimpen database ini. Install MySQL di komputermu atau pake layanan database online kayak XAMPP yang udah nyediain MySQL.
  3. Desain Struktur
    Bikin tabel dengan kolom yang dibutuhkan. Misalnya, kamu butuh tabel Pelanggan dengan kolom:
    • ID_Pelanggan (unik buat tiap pelanggan)
    • Nama
    • Email
    • Nomor Telepon
    • Alamat Pengiriman

    Terus, bikin juga tabel Transaksi buat nyimpen detail pembelian pelanggan:

    • ID_Transaksi
    • ID_Pelanggan (relasi ke tabel Pelanggan)
    • Produk
    • Jumlah
    • Tanggal Transaksi
  4. Input Data:
    Sekarang masukkan data pelanggan dan transaksi ke tabel. Misalnya, kamu punya pelanggan dengan nama “John Doe” yang beli produk “T-shirt” di tanggal tertentu. Masukkan data ke dalam tabel Pelanggan dan Transaksi.
    Pelajarin Juga Tentang: Data Pipeline: Komponen Utama, Fungsi, dan Manfaatnya
  5. Uji Coba:
    Cek apakah data yang dimasukin bisa dicari atau diakses dengan benar. Misalnya, coba cari semua transaksi yang dilakukan oleh pelanggan “John Doe” dengan ngetik query kayak:
    SELECT * FROM Transaksi WHERE ID_Pelanggan = 'JohnDoe';

Dengan cara ini, kamu udah punya database yang bisa menyimpan dan ngelola data pelanggan serta transaksi mereka secara terstruktur dan mudah diakses!

💡Tips Database Design yang Kece

Supaya database kamu nggak amburagul emesiu, coba deh ikutin tips ini:

  • Jangan terlalu banyak tabel kalau nggak perlu.
  • Gunakan nama kolom yang jelas biar nggak bikin bingung.
  • Tambahkan kunci unik buat menghindari duplikasi data.
  • Selalu backup database secara rutin untuk menghindari kehilangan data.

🚀Mulai Langkah Awalmu di Dunia Software Development!

Mau belajar bikin database dan aplikasinya langsung di industri software development, sambil dapetin bimbingan dari mentor berpengalaman dan uang saku?

Yuk, join program internship Technology and Software Development di Wangsit Indonesia! Di sini, kamu nggak cuma dapet ilmu praktis, tapi juga pengalaman nyata yang bisa bikin CV-mu makin keren. Daftar sekarang dan mulai perjalanan kariermu di dunia teknologi!

Program magang dan paid internship software development untuk mahasiswa dan fresh graduate

Scroll to Top