Flowchart adalah: Jenis, Simbol, Contoh, dan Cara Buatnya

Flowchart adalah kunci utama dalam dunia kerja yang bikin proses rumit jadi lebih gampang dipahami.

Bayangin kamu lagi bikin proyek software development: mulai dari ide, pengembangan fitur, sampai testing, semuanya harus terstruktur biar nggak berantakan.

Nah, di sinilah flowchart berperan. Dengan flowchart, alur kerja jadi jelas, logika kode lebih rapi, dan tim bisa lebih kompak.

Flowchart itu ibarat peta jalan buat setiap proses yang kamu jalani.

Mau bikin proyek kecil atau sistem besar, visualisasi alur kerja pakai flowchart bikin semuanya lebih efisien dan minim error.

Jadi, sebelum bikin proyek, yuk pahami flowchart lebih dalam! 🚀

📈Apa Itu Flowchart?

Flowchart adalah diagram langkah-langkah yang menjelaskan suatu proses secara visual lewat simbol-simbol. Dalam bahasa Indonesia flowchart sering disebut sebagai diagram alur.

Kadang flowchart juga disebut process chart, flow diagram, atau workflow chart.

Fungsinya simpel, bikin proses yang rumit kelihatan gampang dimengerti.

Baca Juga yang Serupa: Apa itu Product Roadmap? Jenis dan Manfaatnya

⚙️Fungsi Flowchart Adalah

Flowchart memiliki beberapa fungsi yang dapat mempermudah proses kerja dalam suatu proyek, di antaranya:

  1. Visualisasi Proses
    Flowchart bikin langkah-langkah kerja lebih jelas dan terstruktur, sehingga tidak ada langkah yang tertinggal.
  2. Penyelesaian Masalah
    Dengan menggunakan flowchart, kamu bisa mengantisipasi masalah pada tiap langkah dan menyiapkan langkah penanganannya.
  3. Komunikasi Tim
    Flowchart bisa jadi alat komunikasi yang efektif antara tim teknis dan non-teknis, biar semua orang di tim ngerti arah kerja. Flowchart itu ibarat briefing dalam bentuk visual.
  4. Efisiensi
    Flowchart bantu ngurangin langkah nggak penting yang bikin kerjaan nggak efisien.

👆Jenis-jenis Flowchart dan Contohnya

Jenis-jenis flowchart adalah antara lain sebagai berikut

Terdapat beberapa jenis flowchart yang memiliki karakteristiknya masing-masing:

  1. Flowchart Sistem
    Menunjukkan alur kerja sebuah sistem secara keseluruhan di dalam organisasi atau proyek besar.
    Contoh: Alur sistem manajemen inventaris di gudang—mulai dari penerimaan barang, pengecekan stok, update database, hingga distribusi ke pelanggan.
  2. Flowchart Proses
    Fokus pada langkah-langkah detail dalam satu proses tertentu. Biasanya digunakan untuk optimasi alur kerja di perusahaan.
    Contoh: Proses rekrutmen karyawan—mulai dari pengumuman lowongan, seleksi CV, tes kompetensi, interview, hingga onboarding karyawan baru.
  3. Flowchart Dokumen
    Memvisualisasikan perpindahan dokumen atau data antar bagian dalam organisasi. Berguna untuk meminimalisir hambatan administratif.
    Contoh: Proses persetujuan pengeluaran anggaran—dari pengajuan proposal ke tim finance, review oleh manajemen, hingga final approval dan pembayaran.
  4. Flowchart Program
    Digunakan oleh developer atau engineer untuk merancang alur logika dalam pengembangan perangkat lunak.
    Contoh: Proses validasi login aplikasi—input username dan password, pengecekan di database, validasi keberhasilan, dan akses fitur jika berhasil.
  5. Flowchart Skematik
    Menggunakan simbol visual lebih kompleks untuk mempermudah pemahaman sistem yang teknis atau multi-langkah.
    Contoh: Alur kerja jaringan IT di kantor—mulai dari user mengakses internet, request data ke server, hingga proses firewall dan respon balik ke user.

🤔Kapan Flowchart Dibutuhkan?

Flowchart dibutuhkan ketika kamu ingin menggambarkan proses yang kompleks dan ingin memudahkan orang lain untuk memahami atau mengikuti langkah-langkah tersebut. Misalnya:

  1. Membuat Rencana Proyek
    Ideal buat software development, manajemen tugas, atau skripsi.
  2. Proses Problem-Solving
    Kalau ada masalah teknis, flowchart bantu lihat apa yang salah dan langkah apa yang harus diambil
  3. Dokumentasi Sistem
    Dipakai buat dokumentasi kerja di perusahaan, sehingga bisa dipakai lagi atau dijadikan referensi.
  4. Presentasi Ide
    Ngebantu pas kamu presentasi biar atasan atau dosen paham lebih gampang.

🧐Simbol Flowchart dan Cara Membacanya

Arti dari simbol-simbol flowchart dan bagaimana cara membaca flowchart

Simbol yang digunakan dalam flowchart, lengkapnya berjumlah hingga 17 simbol, namun empat simbol yang paling sering digunakan dalam flowchart sederhana antara lain:

  1. Oval (Terminator)
    Mulai atau akhir proses. Kalo kamu lagi baca flowchart, mulai bacanya dari simbol ini. Setelah kamu ikuti langkahnya, lalu ketemu lagi simbol oval di akhir, berarti prosesnya sudah selesai.
  2. Persegi Panjang (Process)
    Menunjukkan kegiatan atau langkah dalam proses.
  3. Jajar Genjang (Input/Output)
    Simbol ini dipakai buat menandai proses input atau output. Bisa input data atau output dari data yang udah diproses di langkah sebelumnya.
  4. Belah Ketupat (Decision)
    Simbol untuk keputusan. Biasanya ada cabang “ya” dan “tidak”.

Cara bacanya gampang:

  1. Temukan simbol oval sebagai langkah pertama.
  2. Ikutin panah dari satu simbol ke simbol berikutnya.
  3. Artikan simbolnya, lalu baca langkahnya.
  4. Kalau ketemu simbol decision, pilih cabang sesuai kondisinya.

🤓☝️Contoh Flowchart Sederhana

Nah, setelah memahami arti simbol flowchart dan cara bacanya, yuk kita coba aplikasikan dengan membaca flowchart  berikut:

Contoh flowchart sederhana dalam kehidupan sehari-hari

Lebih jelasnya, proses pada flowchart di atas dapat dijabarkan sebagai berikut:

  1. Pertama, input data penghasilan.
  2. Lalu, input data pengeluaran.
  3. Proses kedua data yang telah diinput sesuai langkah, yaitu pengurangan.
  4. Tentukan apakah hasil pengurangan lebih dari Rp 0.
  5. Jika “Iya” maka output berupa hasil selisih tersebut adalah budget untuk jajan.
  6. Jika “Tidak” maka lakukan langkah selanjutnya, yaitu “Tidak perlu jajan”.
  7. Selesai.

Gimana? Udah lebih ngerti, kan? Kalo gitu kamu udah bisa mulai bikin flowchart!

🪄Cara Membuat Flowchart untuk Pemula

Berikut tools dan cara membuat flowchart adalah

Untuk kamu yang baru mulai, berikut langkah mudah bikin flowchart:

  1. Tentukan tujuan flowchart, apa yang ingin kamu jelaskan.
  2. Identifikasi langkah-langkah penting dalam proses.
  3. Pilih simbol yang tepat untuk setiap langkah.
  4. Hubungkan simbol dengan panah untuk menunjukkan alur.
  5. Uji coba flowchart untuk memastikan alurnya jelas dan tidak membingungkan.

Bikin flowchart gak perlu bingung kok. Cukup ikuti langkah ini, dan kamu akan lebih mudah mengorganisir ide atau proses.

🔨Tools untuk Membuat Flowchart

Kamu udah tau langkahnya, sekarang kamu perlu tau dimana tempat buat bikin flowchart. Tenang, ada banyak tools untuk bikin flowchart yang bisa kamu coba, seperti:

  • Lucidchart: Rekomendasi untuk kolaborasi tim dan bisnis.
  • Canva: Cocok untuk yang butuh desain visual keren dan gampang digunakan.
  • Miro: Bagus buat brainstorming dan membuat flowchart secara interaktif.
  • Draw.io: Gratis dan sangat fleksibel, cocok buat pemula.

Dengan tools ini, kamu bisa langsung buat flowchart tanpa ribet, bahkan untuk yang baru pertama kali mencobanya!

Mulai Internship di Wangsit Indonesia

Sekarang, kamu udah tau kan pentingnya flowchart dalam berbagai proses? Tapi teori aja nggak cukup. Praktik langsung di dunia industri adalah kunci biar skill kamu makin matang.

Di program internship software development Wangsit Indonesia, kamu nggak cuma belajar bikin flowchart keren, tapi juga terjun langsung ke proyek nyata. Ada uang saku, mentor berpengalaman, dan kesempatan buat jadi pegawai tetap!

Jangan lewatkan kesempatan ini! Daftar sekarang dan mulai langkah pertama menuju karier impian kamu di dunia software development! 🚀Program magang dan paid internship software development untuk mahasiswa dan fresh graduate

Yuk, baca artikel bermanfaat lainnya:

  1. Mechatronics Engineer: Arti, Tugas, Skill yang Dibutuhkan, Gaji
  2. R (Bahasa Pemrograman): Arti dan Kelebihan dan Kekurangannya
  3. Growth Hacker: Arti, Tugas, Skill yang Dibutuhkan, Gaji
Scroll to Top